Kita tidak akan pernah mampu mengendalikan segala sesuatu di luar kendali kita. Kita tidak dapat mengendalikan tindakan atau pikiran orang lain terhadap kita. Tentunya, tidak ada keraguan, apa pun penyebabnya. Oleh karena itu, kita hanya dapat mengendalikan diri sendiri. Kita hanya mampu mengatur hal-hal yang dapat kita kendalikan. Begitu pula, kita juga tidak akan pernah dapat mengendalikan dampak yang dihasilkan oleh kata-kata dan tindakan yang telah kita lakukan. Tindakan baik atau buruk, pada dasarnya akan kembali kepada diri kita. Sekali dipancarkan, sudah di luar kontrol kita. Tepat seperti sebuah anak panah. Setelah dilakukan, kita akan menghadapi konsekuesinya. Dalam bidang komunikasi, terdapat istilah prinsip “irreversibilitas”. Bahwa segala sesuatu yang telah dilakukan tidak bisa diubah lagi atau dikembalikan seperti semula. Renungkan terlebih dahulu sebelum bertindak, atau langsung bertindak tanpa berpikir matang terlebih dahulu. Keduanya, pasti memiliki akibat yang logis. Seperti kata pepatah, “Maafkan tetapi jangan lupakan.” Orang mungkin akan memahami dan memaafkan kata-kata serta tindakan kita, tetapi belum tentu bisa melupakan. Kita di sini, pada akhirnya hanya sekadar pengingat. Untuk kembali pada memori-memori atau penyesalan. Seperti dalam dunia kerja,…